Keutamaan Bismillah (Terjemah Uqudulujain)

 وحكي}: أن امرأةً كان له زوج منافقٌ، وكانت تقول على كل شيئ
 من قول أوفعل: "بسم الله"، فقال زوجها: "لأفعلنّ ما أخجلها به"، فدفع إليها صُرّةً، وقال: "احفظيها"، فوضعتْها في محلٍّ وغطتْها، فغافلها وأخذ الصرةَ ورماها في بئرٍ في داره، ثم طلبها منها، فجاءت إلى محلها، وقالت: "بسم الله الرحمن الرحيم"، فأمر الله تعالى جبريلَ عليه السلام أن ينزل سريعا ويُعيد الصُرّةَ إلى مكانها، فوضعت يدها لتأخذها، فوجدتها كما وضعَتْ، فأخذتها وناولتْها إلى زوجها، فتعجّب من ذلك غايةَ التعجّب، وتاب إلى الله تعالى من نفاقه.

Keutamaan Bismillah

Di hikayatkan, ada seorang wanita yg mempunyai suami munafik, dan wanita tsb  mempunyai kebiasaan membaca bismillah pada setiap keadaan, "baik perkataan atau perbuatan. Maka berkatalah suaminya (dlm hatinya) :" Niscaya aku akan membuatmu malu." lalu (si suami) merencanakan sesuatu dgn memberikan sebuah kantung yg berisi pehiasan kepada-Nya. Dan berkata : " Simpanlah ini baik-baik, krn esok aku akan mengambilnya. Maka ia pun meletakan-nya ditempat yang aman dan menguncinya sambil membaca :" ( بسم الله الرحمن الرحيم) ."  Sewaktu istrinya tertidur, si suami itu diam diam mengambil kantung tsb dari lemari, dan membuang-nya kesumur yg ada dirumahnya.

Keesokan harinya, sambil pura pura tidak tahu, sang suami menanyakan kantong tsb dan ingin mengambilnya, Maka segera sang masuk kamar dan membuka lemari, seraya membaca Bismillah. Maka Allah memerintah kepada malaikat jibril untuk agar segera mengambil kantong dari dlm sumur, dan mengembalikan ke tempat semua dgn cepat. Maka di saat yg tepat, sang istri membuka pintu lemari, kantong itu sudah ada di lemari, sang istri pun mengambilnya, dan ia serahkan kepada suaminya. Maka kagetlah suaminya atas kejadian itu. Maka sang suami bertaubat atas kemunafikan-Nya selama ini. 

     (الْحَمْدُ للهِ حَمْدًا نَسْتَفْتِحُ بِهِ الْخَيْرَاتِ) أي نطلب بذلك الحمد الفتحَ للخيرات (وَالنُّصْرَةَ عَلَى تَحْصِيْلِ) الفاضلات (النَّفَحَاتِْ) أي نطلب بذلك الحمد الفتحَ للعطايا والنصرةَ على تحصيلها (وَالصَّلاَةُ) أي رحمةُ الله المقرونةُ بالتعظيم للأنبياء، ومطلقُ الرحمة لغيرهم، والدعاءُ بخيرٍ من العباد (وَالسَّلاَمُ) أي تحيةُ الله العُظمَى، وهو تعظيم للأنبياء  كما يُحَيّى أحدُنا ضيفَه وطلب العباد لذلك (عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْبَرِيَّاتِْ) أي رئيس المخلوقات (وَعَلَى آلِهِ) أي أتباعه على الإيمان ولوعُصاةً < ص 3 > (وَصَحْبِهِ) وهم المجتمعون بنبينا محمد صلى الله عليه وسلم مؤمنين ولولحظةً (الأَئِمَّةِ) أي الْمُقتَدَى بهم فى أمور الدين (الثِّقَاتِْ) فيها.

Segala puji bagi Allah, dengan pujian tersebut kami dapat membuka segala kebaikan, yakni (kami menuntut dgn pujian itu, terbuka semua kebaikan) dan kami menuntut dgn pujian itu terbuka semua pemberian dan pertolongan atas tercapainya keinginan.

(وَالصَّلاَةُ) yakni, rahmat Allah yang di-iringi dengan pengagungan kepada para nabi, dan realisasikan kasih sayang kepada selain mereka, serta doa yg mengandung kebaikan dari hamba hamba Allah SWT.

 (وَالسَّلاَمُ) yakni, penghormatan kepada Allah yang agung. Hal yang demikian adalah pengagungan kepada anbiya seperti seseorang dari kami yg menghormati tamunya dan tuntutan hamba untuk itu, 

(عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْبَرِيَّاتِْ) yakni, pemimpin makhluk. (وَعَلَى آلِهِ) dan atas keluarganya yaitu para pengikut-Nya yg beriman sekalipun ia berdosa (pen..)  (وَصَحْبِهِ) dan para sahabatnya, yakni mereka yang berkumpul bersama nabi SAW dan beriman kepadanya meskipun hanya sebentar (الأَئِمَّةِ) yakni orang yg mengikuti sahabat dalam perkara agama yang bisa dipercaya 

     (أَمَّا بَعْدُ) أي بعد البسملة والحمدلة والصلاة والسلام: (فَهَذِهِ) أي الحاضرة في الذهن (رِسَالَةٌ) أي كتاب صغير جدا (مُهِمَّةٌ) مُحْزِنةٌ للقلوب (رَتَّبْتُهَا) أي هذه مقسومةً (عَلَى أَرْبَعَةِ فُصُوْلٍ) أي أفراز (وَخَاتِمَةٍ) وهي ما تُذكر لإفادة ما يتعلق بالمقصود، وكأن ذلك التعلق تعلق اللاحق بالسابق، وهو التعلق من حيث التكميلُ، وزيادةُ التوضيح:

Adapun selanjutnya, yakni setelah basmalah, al hamdalah, sholawat dan salam, (inilah) apa yg tergambar dalam sebuah pikiran, yaitu RISALAH yg teramat kecil yang bisa membuat sedih sanubari. 

Aku telah menyusun risalah kitab ini dengan 4 pasal dan pentutup. Yang demikian merupakan penjelasan yang telah disebutkan untuk mengambil manfaat yang dihubungkan dgn sebuah destinasi, seakan-akan kontektual itu melekat sebelum-Nya. Maka hubungan tsb merupakan hubungan penyempurna dan adanya edisi penjelasan